Kotabaru-humas, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kotabaru, Selasa
(05/01/16) menggelar acara puncak Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke 70
bertempat di Lapangan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kotabaru.
Kepala Kemenag Kotabaru Drs.H.Salman mengungkapkan dengan digelarnya
upacara bendera peringatan HAB ini, diharapkan bisa menjadi momentum
bagi seluruh aparatur Kementerian Agama untuk lebih bersemangat dalam
mengabdi kepada Pemerintahan, khususnya di Kabupaten Kotabaru.
” Sebagai ASN kita wajib menjaga moral aparatur negara, sehingga
masyarakat menghargai dan mencintai aparatur negara jika kita sebagai
aparatur dapat memberikan tugas dan profesi dengan kejujuran dan
keikhlasan”, kata Salman.
Selanjutnya Salman berharap dengan adanya tunjangan kinerja atau
remunerasi pada Kementerian Agama dapat membawa dampak perbaikan
terhadap motivasi kerja dan kualitas kinerja aparatur Kementerian Agama
Upacara peringatan ini juga dihadiri Seluruh Kepala Madrasah, Kepala
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kotabaru, Drs.H. Salman,MM Ketua MUI
Kotabaru KH.Muchtar Mustajab, Anggota DWP Kemenag Kotabaru dan seluruh
jajaran Kementerian Agama serta pelajar dari Madrasah yang bernaung
dibawah Kemenag Kotabaru.
Pada upacara HAB itu, Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Kotabaru
H.Said Husin Kadri membacakan sambutan tertulis Menteri Agama Lukmanul
Hakim Saifuddin. Peringatan HAB ke 70 mengambil tema “Meneguhkan
Revolusi Mental Untuk Kementerian Agama Yang Bersih dan Melayani”. Menag
Lukman menghimbau terkait dengan tema tersebut hendaknya tidak hanya
sekedar slogan tapi harus diimplementasikan dalam pelayanan kepada
masyarakat sehingga membawa dampak bagi perubahan mental birokrasi dan
mewarnai wajah organisasi Kementerian Agama secara keseluruhan.
“ Kepada seluruh jajaran Kementerian Agama agar senantiasa
meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat dengan
mengedepankan 5 (lima) nilai budaya kerja yakni Integritas,
Profesionalitas, Inovatif, Tanggung Jawab dan Keteladanan. Setiap
pejabat dan birokrat hakikatnya adalah pamong, khadim dan pelayan
masyarakat, bukan pangreh dan priayi dalam struktur budaya kolonial dan
feodal” ucapnya.
Lebih lanjut, Menag mengingatkan, sebagai institusi yang membawa nama
agama, orientasi kerja sebagai pejabat dan aparatur kementerian Agama
haruslah mencerminkan kemulian agama, maka itu seluruh ASN Kementerian
Agama harus bisa menjadi teladan dan contoh tentang kejujuran, sikap
amanah, karakter dan perilaku baik ditengah masyarakat maupun dalam
melayani masyarakat.
Selanjutnya Lukman menambahkan di negara yang berdasarkan Pancasila
ini, tidak ada diktator mayoritas dan tirani minoritas, semua umat
beragama dituntut untuk saling menghormati hak dan kewajiban
masing-masing, dimana hak seseorang dibatasi oleh hak-hak orang lain.
Sebagai Keluarga besar Kementerian Agama yang mempunyai visi
terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas dan
sejahtera lahir dan batin dalam rangka mewujudkan Indonesia yang
berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong, maka
strategi pembangunan bidang agama dan pembinaan kerukunan umat beragama
diarahkan pada upaya membina, melindungi, melayani dan memberdayakan
umat beragama serta mendukung kegiatan keagamaan.
“ Maka itu saya mengajak seluruh aparatur Kementerian Agama agar
menunjukkan keprofesionalan dan keteladan dalam bekerja sebagai ibadah,
karena wajah Kementerian Agama adalah wahaj umat dan wajah kita semua”,
tegas Lukman.(Rep/Ft:Lukman)